Proyek Irigasi Simataniari Dan Irigasi Batang Kumal Bernilai 1,3 Miliar Dilaporkan Ke Kejari Tapsel
MATAJURNALIS.COM ||Dua proyek rehabilitasi jaringan irigasi bernilai 1,3 miliar dilaporkan ke kejaksaan negeri kabupaten Tapanuli Selatan. Proyek yang dilaksanakan oleh CV Bersama Kita Satu kondisinya sudah dalam keadaan rusak.Proyek lanjutan rehabilitasi jaringan irigasi Simataniari kecamatan Angkola sangkunur senilai Rp591.700.000 diduga tidak memiliki galian fondasi. Material yang dipasang berukuran batu kali besar. Sedangkan pekerjaan lantai sudah dalam keadaan terkelupas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Elvan Efendi yang merupakan koordinator wilayah Tabagsel lembaga swadaya Gerakan Anti Korupsi Indonesia kepada wartawan, Selasa (4/6). Pada saat pelaksanaan pembangunan royek jaringan irigasi tersebut, sebenarnya sudah ada laporan dari masyarakat bahwa pelaksanaannya dilakukan asal-asalan ataupun tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pelaksanaan. “Sebagian putra Angkola sangkunur saya terpanggil untuk menyikapi dan melaporkan masalah ini ke kejaksaan negeri kabupaten Tapanuli Selatan”.
Lebih jauh Elvan mengungkapkan, warga juga pernah sempat protes atas pelaksanaan proyek irigasi tersebut. Namun rekanan tidak menghiraukannnya. Berdasarkan fakta dilapangan ditemukan kejanggalan-kejanggalan, seperti galian fondasi, lantai parit telah rusak, pekerjaan dinding parit sudah retak-retak diduga karena ketebalan plesteran ataupun mutu campuran dikurangi serta bagian bawah pasangan batu kali telah membentuk liang liang, tuturnya.
Selain proyek irigasi Simataniari, pihaknya juga melakukan investigasi pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi batang Kumal kecamatan Angkola Timur. Proyek bernilai Rp793.800.000 juga hampir sama kualitas pekerjaannya dengan jaringan irigasi Simataniari.
Kedua Proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Tapanuli Selatan tahun anggaran 2023 dimenangkan melalui proses tender. Namun setelah kami lakukan monitoring domisili CV Bersama Kita Satu di perumahan grand mutiara pak IV Pijor Koling Kota Padangsidimpuan tidak ditemukan alamatnya. Bahkan pihaknya melacak melalui aplikasi google map juga tidak temukan alamatnya. Tetapi berdasarkan data, direktur perusahaan CV Bersama Kita Satu berisinial SBH. “Hal ini juga menjadi catatan dan jadi bahan laporan kami.(tim)